Beterlly Sandrania duduk di atas Kawasaki 650 dengan lekuk tubuh menyatu bak Kawasaki itu sendiri. Berpose sebagai model sudah sesuatu yang biasa baginya sehingga geraknya terasa natural.
Dikutip oleh Alfanetral - Blog Dari www.otosia.com, Adrenalin seperti membuih ketika ia berada di atas moge sport naked tersebut, tak ubahnya ketika ia bercerita tentang mobil idamannya, RUF Porsche 930 Turbo 1988.
Unik memang mengetahui ada seorang perempuan yang lebih menyukai sebuah mobil sport lawas secara spesifik ketimbang mereka yang sekadar menyebut merek mobil eksotis seperti Lambo dan Ferrari.
"RUF Porsche 930 Turbo tahun 1988," ujarnya detail dan terkekeh ketika ditanya mengenai mobil impiannya.
Sekilas saja, mobil impiannya itu ditata ulang oleh RUF dengan basis Porsche 911. Jika model sebelumnya bermesin 3.000 cc, mobil idaman Sandrania ini memakai mesin 3.300 cc. Panel bodinya pun lebih ringan, suspensi diatur ulang, serta dilengkapi rollcage sebagai pelindung.
Dalam serinya sendiri, pada masanya, Porsche tersebut pernah memperoleh predikat sebagai mobil sport tercepat yang diperbolehkan digunakan di jalan raya. "Beautiful car, made perfect and very fast. I love fast," ungkap Sandrania, dara kelahiran Jakarta, 7 Mei 1994 tersebut.
Ungkapan 'I love fast' itu diakui teman-temannya. Sandrania memang suka dengan permainan-permainan menantang. Sedari awal belajar menyetir pun dia sudah serba nekat.
Namun ketika disinggung soal kasus Dul yang terjadi beberapa waktu lalu dengan Lancer terbang dan menewaskan 7 orang di Tol Jagorawi, ia segera surut dan punya pesan tersendiri.
"Sebaiknya tunggu sampai cukup umur dan sudah punya SIM. Boleh bawa mobil, tetapi hanya di dekat-dekat rumah saja. Aku pernah sih bandel, pertama bawa mobil langsung ke rumah Papah. Tapi itu mungkin karena nasib aku lagi bagus. Tapi kan kita enggak pernah tahu nasib orang lain," ungkapnya.
Ini pula yang membuatnya tidak pernah berpikir untuk lebih cepat di atas lintasan. Model iklan perawatan kecantikan ini mengaku beberapa kali turun di lintasan Sentul, tetapi sebenarnya khawatir untuk membalap.
"Kalau suka ngebut, kenapa enggak jadi pembalap wanita? Kalau punya Porsche, aku mau ikutan race di Sentul."
"Tapi sebenarnya aku takut jadi pembalap. Paling aku ikut fun race saja di Sentul. Aku pakai Swift. Lawanku laki-laki semua. he-he-he-he," kekeh Sandrania lagi.
0 komentar:
PERHATIAN.!
Berikan Komentar Anda Tentang Artikel Di Atas!